dan jendela bangunan seperti layaknya pigura yang membingkai sebuah foto. Architrave merupakan bagian aksesoris untuk
mendekorasi tampilan suatu bangunan. Fungsi utama architrave adalah untuk mempercantik tampilan kusen, dan secara
keseluruhan, tampilan dan bentuk bangunan terlihat lebih menarik. Untuk rumah tinggal, pemasangan architrave bisa
dilakukan pada sisi kusen bagian luar maupun sisi bagian dalam dan juga digunakan untuk kusen interior penghubung antar ruang seperti kusen pintu kamar, pintu dapur dan pintu penghubung ruangan yang lain. Sebagai aksesoris, pemakaian architrave akan menambah daya tarik tersendiri bagi tampilan bangunan baik itu bangunan berarsitektur klasik maupun minimalis.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan architrave dan banyak ditemui di pasaran adalah bahan dari kayu dan GRC
( Glassfibre Reinforced Cement ) yang cara pemasanganya ditempel pada dinding dengan perekat memakai lem atau dengan skrup. Architrave berbahan kayu biasa digunakan pada bangunan berarsitektur minimalis,dan biasanya memiliki bentuk profil yang polos. Architrave berbahan GRC memiliki bentuk profil, motif dan corak yang bermacam – macam, mulai dari architrave polos yang memiliki alur hingga architrave yang bermotifkan atau bercorak ukir yang biasa digunakan pada bangunan berarsitektur klasik dan juga pada bangunan bergaya minimalis.
Dalam perkembanganya, architrave tidak hanya sebatas untuk membingkai atau mempercantik tampilan kusen saja, namun
architrave bisa juga digunakan untuk memperindah tampilan dinding eksterior maupun interior suatu bangunan. Untuk
dinding eksterior, pemasangan architrave sebagai aksesoris tambahan untuk penyeimbang aksesoris bangunan yang lain agar
tampilan tampak bangunan lebih selaras dan serasi. Di bagian dalam ruangan atau interior rumah tinggal, pemasangan
architrave bisa dilakukan pada dinding ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur atau bisa juga pada dinding ruang makan
sesuai dengan kebutuhan atau desain dekorasi ruangan. Architrave bisa berfungsi sebagai bingkai dengan ukuran lebih
besar yang membingkai sebuah pigura yang berisi foto, lukisan, piagam maupun kaligrafi dan pigura tersebut diletakan
didalam architrave. Jadi seperti bingkai di dalam bingkai.
Architrave Untuk Arsitektur Klasik
Bagi bangunan rumah tinggal yang memiliki arsitektur klasik, kebutuhan akan pemakaian architrave merupakan hal sangat
diperlukan, karena sudah menjadi ciri khas . Bisa dipastikan setiap bangunan rumah tinggal yang berarsitektur klasik
akan menerapkan pemakaian architrave dalam setiap konsep atau desainnya. Pemakaian architrave pada bangunan rumah
tinggal bergaya klasik sangat berpengaruh dari segi keindahan dan estetika yang keberadaanya akan semakin memperkuat
kesan klasik yang lebih artistik pada tampilan. Bahan yang digunakan untuk architrave bangunan rumah tinggal yang
bergaya klasik adalah architrave berbahan GRC yang mengoptimalkan bentuk profil, motif dan corak yang berukir.
Pada umumnya eksterior bangunan rumah tinggal berarsitektur klasik, desain architrave GRC pada kusen disertai dengan
penambahan aksesoris bangunan yang juga berbahan GRC, seperti listplang untuk kanopi yang berukuran kecil, ornamen
berbentuk korbel, ornamen berukir atau ornamen – ornamen lain yang memiliki keunikan. Tidak jauh berbeda dengan
architrave untuk eksterior, architrave untuk interior pun juga menggunakan bahan dari GRC yang berukir untuk membingkai
kusen pintu maupun dinding dengan penambahan ornamen berukir agar tampilan ruangan semakin artistik yang bernilai seni.
Untuk architrave pada dinding, dapat diberi ornamen berupa motif ukir, patung kecil atau bisa juga diletakkan lampu
jenis tempel didalam architrave.
Pemakaian architrave pada dinding ruangan rumah tinggal berarsitektur klasik bertujuan untuk penyeimbang dan penghubung
agar kesan klasik dapat menyatu antara tampilan eksterior dan tampilan interior. Secara garis besar pemakaian desain
architrave pada bangunan rumah tinggal berarsitektur klasik sebagai gabungan dari simbol keindahan dan kemewahan.
